Jumat, 06 Agustus 2010

cah calombo

rawapening.com

Wisata Kota Toea
Ole:Pradaningrum Mijarto
Dapat dilihat juga di www.wisatakotatoea.com
jelajahi Rawa Pening di Tuntang
KERETA API membawa kami ke persawahan yang luas menuju Stasiun Kedong Djati dimana terdapat bar dan menjadi stasiun pergantian menuju Ambarawa , menaiki pegunungan . Di Ambarawa ada ''Hotel di atas'' yang jauh lebih baik daripada ''Hotel di bawah'' . Di sore hari ketika cuaca semakin sejuk , alangkah nyaman berkendara keliling kota melewati Fort Willem I . Kemudian menikmati keelokan Air Terjun Toentang , dengan kereta menuju Stasiun Toentang . Dari Ambarawa kita juga bisa menuju Magelang melintasi pemandangan tiga gining , Merbaboe , Telomojo , dan Oengaran .
Demikian gambaran tentang indahnya pmandangan alam pulau Jawa disekitar awal abad 20 yang bisa dilihat melalui kereta maupun kendaraan roda empat . Jika dilihat secara keseleruhan , sebetulnya tulisan itu adalah bagian dari semacam buku panduan wiasata dari pengalaman si penulis yang sudah menjelajah Indonesia . Buku berjudul Guide Through Netherlands India , compiled by order of the Koninklijke Paketvaart Maatschappij (Royal Packet Company) (1903) ditulis oleh JF van Bemmelen dan GB Hooijeer . Buku ini semila tertulis dalam bahasa Belanda , namun kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris .
Toentang , terletak diantara Ambarawa dan Salatiga tak hanya beken dengan Stasiun Toea dan air terjun tapi tapi juga sebuah Danau yang mengingatkan masa kanak-kanak kita tentang Legenda bocah yang menarik sebatang lidi . Lidi tadi menancap ke tanah dan ketika bocah sakti tadi mencabut lidi itu , seluruh daratan berubah menjadi danau yang kemudian diberi nama Rawa Pening .
Stasiun peninggalan Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISCM) itu kini sudah tak lagi beroprasi . Jalur yang dilalui pun sudah mati . Kini yang berhenti di stasiun ini hanyalah Lori Ambarawa-Toentang dan sebaliknya . Stasiun ini terletak di jalur kereta api yang juga tua , Kedung Djati -Bringin -Toentang-Ambarawa-Jambu-Bedono . Semula jalur ini menghubungkan Semarang-Solo lewat Stasiun Gundih serta menghubungkan jalur kereta ke Magelang yang juga sudah tak beroprasi .
Hingga kini , keelokan panorama di jalur Ambarawa - Toentang masih awet seperti yang dikisahkan Bemmelen dan Hooijer seabad silam . Demikian pula dengan pemandangan perkebunan kopi dan karet yang kini dijadikan Agro Wisata Tlogo . Dari perkebunan peninggalan Tlogo Maatscappij Amsterdam pada 1856 ini , bukan hanya Danau Rawa Pening yang bterbentang tapi juga panorama Gunungf Merbaboe , Merapi , Telomojo , dan Oengaran . Di Bedono perkebunan kopi Losari juga menjanjikan sensasi yang tak kalah cantik .